Aba Aba dalam Baris Berbaris


Aba Aba dalam Baris Berbaris

a.   Pengertian

Aba-aba  adalah  suatu  perintah  yang  diberikan  oleh  seseorang  Pemimpin  kepada  yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

b. Macam aba-aba

Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan

c. Penjelasan

1) Aba-aba  petunjuk  dipergunakan  hanya  jika  perlu  untuk  menegaskan  maksud  daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.

Contoh :
a) Kepada Pemimpin Upacara - Hormat - GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK

2) Aba-aba  peringatan  adalah  inti  perintah  yang  cukup  jelas,  untuk  dapat  dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:
a)  Lencang kanan - GERAK (bukan lancang kanan)
b)  Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)

3)  Aba-aba  pelaksanaan  adalah  ketegasan  mengenai  saat  untuk  melaksanakan  aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
1.  GERAK
2.  JALAN
3.  MULAI

d. Pembahasan

1. GERAK :  adalah  untuk  gerakan-gerakan  kaki  yang  dilakukan  tanpa meninggalkan  tempat  dan  gerakan-gerakan  yang  memakai  anggota tubuh lain.

Contoh :
  • jalan ditempat - GERAK
  • siap - GERAK
  • hadap kanan - GERAK
  • lencang kanan - GERAK

2. JALAN :  adalah  utuk  gerakan-gerakan  kaki  yang  dilakukan  dengan meninggalkan tempat.

Contoh :
  • haluan kanan/kiri    -   JALAN
  • dua langkah ke depan     -  JALAN
  • satu langkah ke belakang  -   JALAN

Catatan :
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan – MAJU

Contoh :
  • maju  -  JALAN
  • haluan kanan/kiri  -  JALAN
  • hadap kanan/kiri maju  -  JALAN
  • melintang kanan/kiri maju  -  JALAN



Tentang istilah : “maju”

  Pada  dasarnya  digunakan  sebagai  aba-aba  peringatan  terhadap  pasukan dalam keadaan berhenti.
  Pasukan  yang  sedang  bergerak  maju,  bilamana  harus  berhenti  dapat diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:
  Ada  aba-aba  hadap  kanan/kiri  maju  -  JALAN  karena  dapat  pula diberikan aba aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
  Ada  aba-aba  hadap  kanan/kiri  maju-JALAN  karena  dapat  pula diberikan aba-aba hadap kanan/kiri henti GERAK.
  Balik  kana  maju/JALAN,  karena  dapat  pula  diberikan  aba-aba  : balik kana henti-GERAK.

Tidak  dapat  diberikan  aba-aba  langkah  tegap  maju  JALAN,  aba-aba  belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa,  karena  tidak  dapat  diberikan  aba-aba  langkah  henti-GERAK,  belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”

Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.

Contoh :
Empat langkah ke depan  –JALAN, bukan barisan  –  jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

MULAI  : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

Contoh:
-  Hitung -  MULAI
-  tiga bersaf kumpul  -  MULAI

e.  Cara memberi aba-aba

a)  Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap  pasukan,  terkecuali  dalam  keadaan  yang  tidak  mengijinkan  untuk melakukan itu.

b)  Apabila aba-aba itu berlaku  juga untuk si pember i aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.

Contoh :

Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
  Pada  waktu  memberikan  aba-aba  menghadap  ke  arah  yang  diberi  hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama -sama dengan pasukan.
  Setelah  penghormatan  selesai  dijawab/dibalas  oleh  yang  menerima penghormatan,  maka dalam  keadaan  sikap  sedang  memberi  hormat  si pemberi  aba-aba  memberikan  aba-aba  tegak  : GERAK  dan  kembali  ke sikap sempurna.

c)  Pada  taraf  permulaan  aba-aba  yang  ditunjukan  kepada  pasukan  yang  sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjalan, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.

  Pada  taraf  lanjutan,  aba-aba  pelaksanaan  dijatuhkan  pada  kaki  kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d)  Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)  Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f)  Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g)  Antara  aba-aba  peringatan  dan  pelaksanaan  hendaknya  diperpanjang  disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h)  Bila  pada  suatu  bagian  aba-aba  diperlukan  pembetulan  maka  dilakukan  perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Share this post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar